animasia

animasia

Kamis, 03 April 2014

riski bayu (teks negosiasi)

Pada jam 09.00  pagi Hanif menghubungi Widi untuk menanyakan kebenaran informasi tentang sepeda yang dijual oleh Widi. Dalam percakapan tersebut Widi meminta saudari Hanif untuk bertemu secara langsung pada pukul 14.00 di taman kuliner Lezat untuk melakukan negosiasi jual beli sepeda sekaligus melihat sepeda yang dijual oleh saudari Widi secara langsung. Pukul 14.00 tiba, Widi dan Hanif pun memenuhi janji untuk bertemu.

Pembeli     : Selamat sore mbak.

Penjual      : Selamat sore,  dengan saudari Hanif ?
Pembeli     : Benar mbak, saya Hanif  yang menghubungi mbak pagi tadi.
Penjual      : Baiklah, Langsung ke inti nya saja, apa benar Anda tertarik dengan sepeda
                    yang di iklankan di Toko Bagus itu?
Pembeli     : Betul mbak, dari foto yang ditampilkan di Toko Bagus, saya 
                    tertarik ingin memlihat fisik asli sepeda tersebut secara dekat, karena
                    berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya sepeda mbak masih dalam
                    keadaan baik dan baru.
Penjual     :  Ohh itu betul sekali , sepeda itu baru saya beli sekitar 1 tahun yang lalu,
                   dan kondisinya masih bagus, saya menjualnya karena sepeda ini sudah  
                   jarang saya pakai
Pembeli    :  Mengapa Anda  speda ini jarang anda pakai? apakah sepeda ini
                    rusak ?
Penjual     : oh tidak, saya tidak memakai sepeda ini karena saya memiliki sepeda
                   motor.
Pembeli    : Oh begitu mbak, kalau begitu bisa saya lihat sepeda itu sekarang?
Penjual     : Bisa, mari kita menuju ke parkiran
Pembeli    : Mari
Pejual       : Nah ini sepedanya, masih bagus bukan?
Pembeli    : Iya mbak, persis seperti di foto  warnanya masih mengkilat seperti baru.
Penjual     : Tentu saja, karena sepeda ini selalu saya rawat.
Pembeli    : Sangat menarik sekali sepeda ini mbak, bolehkah saya mencobanya.
Penjual     : oh iya , silahkan.
Pembeli    : Terimakasih mbak. ( Langsung mengkayuh sepedanya )
Penjual     : (Setelah saudari Hanif selesai mengecek sepeda tersebut). Bagaimana?
                   mbak nyaman bukan?
Pembeli    : iya mbak, bicara mengenai barang kan suadah jelas ni mbak, bagaimana kalau                          harga yang mbak  tawarkan?
Pembeli    : Bicara mengenai sepeda ini kan sudah jelas mbak, sekarang berapa harga 
                   yang Anda tawarkan untuk sepeda ini?
Penjual    : Untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai
                  sumber mengenai harga sepeda Polygon Slimm, saya mematok harga Rp
                   2.500.000.
Pembeli   : Waaah, harganya cukup tinggi ya mbak.
Penjual    : iya itu sesuai dengan kondisi sepedanya mbak, itu harga yang saya
                  Tawarkan. Sekarang berapa haraga yang Anda tawarkan?
Pembeli   : bagaimana kalau saya menawar seharga 1.800.000 ?
Penjual    : Waahh, itu terlalu rendah.Saudarikan sudah tahu kondisi sepeda ini. Jadi 
                 saya rasa tawaran dari saudari Hanif jauh dibawah harga standarnya.
Pembeli   : jika dilihat dari keadaan sepeda, keadaan nya masih bagus, tapi anggaran  
                 saya hanya segitu mbak, bagaimana kalau saya naikkan 100.000 mbak ?
Penjual    : Kalau segitu , saya belum bisa melepas sepeda ini. bagaimana kalau saya
                  beri pilihan, kalau saudari Hanif benar-benar menginginkan sepeda ini,
                  saya bisa memberi waktu 1 minggu untuk melunasi. Bagaimana saudari
                  Hanif ?
Pembeli   : Alternatif yang bagus mbak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan 
                 sepeda ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Bagaimana kalau saya
                 naikan menjadi1.950.000 mbak? 
Penjual    :  Begini saja saudari Hanif, sepeda ini akan saya lepas dengan harga
                  2.000.000, itu sudah saya kurangkan 500.000. Jika dibawah harga ini,
                  saya tidak bisa melepas sepeda ini. Jadi bagaimana mbak?
Pembeli   :  Baiklah mbak saya setuju, tetapi pembayarannya sesuai dengan
                  alternatif yang telah disepakati tadi.
Penjual    : Baiklah saudari Hanif. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?
Pembeli   : Pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika sepeda telah
                 saya terima, Bagaimana mbak?
Penjual    : Baiklah saudari Hanif,Silahkan tanda tangan disini ( sambil mengajukan 
                 surat  jual beli ). Terimakasih saudari Hanif, senang bekerja sama dengan
                 anda, semoga beruntung dengan sepeda ini.
Pembeli  : Terimakasih kembali mbak, saya juga merasa senang bekerja sama dengan
                 Anda. baiklah mbak, saya tunggu kedatangan sepeda ini,  ini alamat rumah
                 saya ( sambil menunjukan alamat rumah ).
Penjual   : Baiklah saudari Hanif,hati   -hati di jalan.
Pembeli  : Sekali lagi terimaksih mbak, dan selamat sore.

Penjual   : Sama – sama saudari Hanif. Selamat sore.

nabila ifada (teks negosiasi)

Harga BBM (dipastikan) naik. Jangan buang energi percuma mendemo atau mendiskusikannya.
Segera bersikap. Jika Anda karyawan perusahaan, bersegeralah meminta kenaikan gaji. Tentu, bukan dengan dengan membawa pistol atau badik lalu mengancam pimpinan. Sama saja, Anda menulis permohonan pengunduran diri dengan tidak hormat. Bernegosiasilah dengan cerdas dan persuasif. Agar lebih efektif, pakailah aji pengasih yang banyak dijual di super market terdekat atau melalui belanja online.
Karyawan : Maaf, Pak. Berkenankah Bapak memberi waktu kepada saya untuk membicarakan hal penting? (badan dibungkuk-bungkukkan, wajah memelas)
Bos : Boleh. Silakan duduk. Ada perlu apa?       
Karyawan : Ini begini, Pak. Saya ‘kan sudah lumayan lama bekerja di perusahaan Bapak. Sudah 10 tahunan.
Bos : Iya.
Karyawan : Sebelumnya saya mohon maaf. Supaya tidak berpanjang lebar, saya ingin langsung mengutarakan maksud saya menghadap Bapak.
Bos :  O ya. Silakan.                                                                                           
Karyawan : Sebenarnya saya ingin meminta kenaikan gaji, Pak. Sekali lagi, maaf. Soalnya, beberapa perusahaan besar sudah menghubungi saya. Ada juga BUMN. Perusahaan-perusahaan itu mencari-cari saya. Tapi, bagaimanapun, Bapak adalah pimpinan saya. Jadi, saya putuskan membicarakannya dengan Bapak lebih dulu.
Bos : Naik gaji? Maunya, sih, iya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat.
Karyawan : Saya maklum dengan kondisi ekonomi makro saat ini. Saya juga sangat paham kondisi perusahaan saat ini. Tapi, tolong pertimbangkan pula kerja keras saya selama ini, loyalitas dan prestasi saya. Tolong pertimbangkan pula dampak kenaikan BBM bagi ekonomi keluarga saya.
Bos : Hmmmm. (mikir dulu ….. )Saya tidak ingin berdebat atau membahas ini berlarut-larut. Saya akan berikan kenaikan 10% gaji dan 5 hari tambahan cuti. Saya kira ini sudah sangat layak bagi Bapak. Bagaimana?
Karyawan : Syukurlah, Pak. Terima kasih banyak.Kalau begitu, saya pamit dulu.
Bos : Omong-omong, sekadar ingin tau aja, perusahaan mana saja yang sudah menghubungi Bapak?
Karyawan : Ooooh itu. Banyak, Pak. Misalnya PLN, TELKOM, Bank BNI, BCA, dan beberapa lembaga pembiayaan. Bos : Wah, hebat sekali. Posisi apa yang mereka tawarkan?
Karyawan : Bukan, Pak. Mereka menghubungi saya karena saya menunggak pembayaran rekening cicilan.

Analisa Negosiasi :
Harga BBM (dipastikan) naik. Jangan buang energi percuma mendemo atau mendiskusikannya.
Segera bersikap. Jika Anda karyawan perusahaan, bersegeralah meminta kenaikan gaji. Tentu, bukan dengan dengan membawa pistol atau badik lalu mengancam pimpinan. Sama saja, Anda menulis permohonan pengunduran diri dengan tidak hormat. Bernegosiasilah dengan cerdas dan persuasif. Agar lebih efektif, pakailah aji pengasih yang banyak dijual di super market terdekat atau melalui belanja online.
Karyawan : Maaf, Pak. Berkenankah Bapak memberi waktu kepada saya untuk membicarakan hal penting? (badan dibungkuk-bungkukkan, wajah memelas)
Bos : Boleh. Silakan duduk. Ada perlu apa?       
è Orientasi
Karyawan : Ini begini, Pak. Saya ‘kan sudah lumayan lama bekerja di perusahaan Bapak. Sudah 10 tahunan.
Bos : Iya.
Karyawan : Sebelumnya saya mohon maaf. Supaya tidak berpanjang lebar, saya ingin langsung mengutarakan maksud saya menghadap Bapak.
Bos :  O ya. Silakan.                                                                                           
Karyawan : Sebenarnya saya ingin meminta kenaikan gaji, Pak. Sekali lagi, maaf. Soalnya, beberapa perusahaan besar sudah menghubungi saya. Ada juga BUMN. Perusahaan-perusahaan itu mencari-cari saya. Tapi, bagaimanapun, Bapak adalah pimpinan saya. Jadi, saya putuskan membicarakannya dengan Bapak lebih dulu.
è  Permintaan

Bos : Naik gaji? Maunya, sih, iya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat.
è Pemenuhan
Karyawan : Saya maklum dengan kondisi ekonomi makro saat ini. Saya juga sangat paham kondisi perusahaan saat ini. Tapi, tolong pertimbangkan pula kerja keras saya selama ini, loyalitas dan prestasi saya. Tolong pertimbangkan pula dampak kenaikan BBM bagi ekonomi keluarga saya.
Bos : Hmmmm. (mikir dulu ….. )Saya tidak ingin berdebat atau membahas ini berlarut-larut. Saya akan berikan kenaikan 10% gaji dan 5 hari tambahan cuti. Saya kira ini sudah sangat layak bagi Bapak. Bagaimana?
è Penawaran
Karyawan : Syukurlah, Pak. Terima kasih banyak.Kalau begitu, saya pamit dulu.
è Persetujuan
Bos : Omong-omong, sekadar ingin tau aja, perusahaan mana saja yang sudah menghubungi Bapak?
Karyawan : Ooooh itu. Banyak, Pak. Misalnya PLN, TELKOM, Bank BNI, BCA, dan beberapa lembaga pembiayaan. Bos : Wah, hebat sekali. Posisi apa yang mereka tawarkan?

Karyawan : Bukan, Pak. Mereka menghubungi saya karena saya menunggak pembayaran rekening cicilan.
è Penutup

Cerita Monolog          
Seorang karyawan ingin meminta kenaikan gaji kepada bosnya karena mulai naiknya harga BBM akhir-akhir ini. Si karyawan mendatangi bosnya dan bertanya dengan nada memelas.  Si bos mengizinkan, lalu si karyawan melanjutkan pekataannya untuk meminta kenaikan gaji. Si bos menyetujui permintaannya dengan diakhiri pertanyaan darinya.Si karyawan menjawabnya dengan polos.
Kesimpulan
Negosiasi yang dilakukan berhasil tetapi tidak banyak konflik yang terjadi. Penawaran yang dilakukan langsung saja disetujui tanpa muluk-muluk.


daniar yulistiya ( teks negosiasi )

Tugas 1

Teks Negosiasi : 100 atau Tidak sama sekali!

Restow  : Ada yang bisa saya bantu ? Eh.. Mongga??
Mongga : Eh Restow, Ini Toko Kamu ?
Restow  : Iya mongg.. Mau beli apa ??
Mongga : Ini To aku mau beli kaos, ada yang bagus ga ??
Restow  : Banyak nih mong pilih aja...
Mongga : Coba liat yang itu  to...
Restow  : Nih Mong...
Mongga : Berapa ini to ?
Restow  : Wah yang ini 190.000 mong..
Mongga : Ah ga deh wahh ada kaos K-On too aku mauuu  Itu berapa ??
Restow  : Tau aja kamu yang bagus  ini ga terlalu mahal kok... ini 110.000
Mongga : Ahh to harga kita-kita lah
Restow  : Yaah karna teman makanya ga usa kurang hehe
Mongga : halaah 90 000 lah to
Restow  : halaah 105 000 lah  ntar untungnya aku  dimana
Mongga : eeeh ayolah  aku tambahin 5000 deh, 95000 yaa..
Restow  : Ehh 100 Atau tidak sama sekali!
Mongga : Andeh yaudah deh to, 100 yaa.. nih cash langsung ..
Restow  : okee heehee makasih Mongga

penjabaran teks

Teks Negosiasi : 100 atau Tidak sama sekali!
Tokoh : Mongga (Pembeli)
             Restow  (Penjual)

Restow  : Ada yang bisa saya bantu ? Eh.. Mongga??  [mengucapkan salam]
Mongga : Eh Restow, Ini Toko Kamu ? [membalas salam]
Restow  : Iya mongg.. Mau beli apa ?? [bertanya]
Mongga : Ini To aku mau beli kaos, ada yang bagus ga ??[menjawab-bertanya]
Restow  : Banyak nih mong pilih aja...[menjawab]
Mongga : Coba liat yang itu  to...[meminta]
Restow  : Nih Mong...[memenuhi permintaan]
Mongga : Berapa ini to ? [bertanya]
Restow  : Wah yang ini 190.000 mong..[menjawab]
Mongga : Ah ga deh wahh ada kaos K-On too aku mauuu  Itu berapa ??[menolak]
Restow  : Tau aja kamu yang bagus  ini ga terlalu mahal kok... ini 110.000 [menawarkan]
Mongga : Ahh to harga kita-kita lah [merayu]
Restow  : Yaah karna teman makanya ga usa kurang hehe [menolak]
Mongga : halaah 90 000 lah to [menawar]
Restow  : halaah 105 000 lah  ntar untungnya aku  dimana[menolak]
Mongga : eeeh ayolah  aku tambahin 5000 deh, 95000 yaa..[menawar]
Restow  : Ehh 100 Atau tidak sama sekali! [menolak]
Mongga : Andeh yaudah deh to, 100 yaa.. nih cash langsung .. [menerima]
Restow  : okee heehee makasih Mongga [mensetujui]

Tugas 2




Suatu hari ada seorang bapak-bapak datang ke rumah Andik.Andik mempersilahkan  masuk Bapak bapak yang memakai  jas itu.

Manajer: "Selamat Pagi,Pak" →  [ucapan salam]

Andik : "Selamat pagi juga Pak" → [membalas salam]

Manajer : "Perkenalkan saya Indra,Saya manajer dari klub Ujungberung United. → [bertanya- menjawab]

Andik : "Oh ya,Ada keperluan apa ya pak?" → [menjawab- bertanya]

Manajer  : "Begini klub saya kebetulan lagi membutuhkan pemain Striker yang memiliki Kecepatan dan Kelincahan.Jadi saya bermaksud untuk menganjak anda untuk bergabung ke klub saya. Saya berani bayar tinggi untuk anda,agar anda mau masuk klub kami" → [menawarkan]

Andik : "Oh begitu,Memang saya akan digaji berapa Perbulan dan Pertahun? → [bertanya]

Manajer :" Saya berani gaji anda sebesar Rp.10 juta perbulan dan Rp.200 juta per tahun. → [menawarkan]

Andik : " Kalau sebanyak itu masih kurang,karena tidak sebanding dengan kebutuhan sehari hari seperti sepatu bola,Pelindung,dll. → [mengusulkan]

Manajer: "Oh tenang saja, semua fasilitas untuk bermain bola sudah kami tanggung. Jadi gaji tersebut bersih" → [menawarkan]

Andik : "Oh begitu,Tapi Tidak terimakasih pak, Jika harga segitu saya tolak,Karena masih ada klub lain yang berminat mentransfer saya ke klubnya dengan harga lebih tinggi" → [menolak]

Manajer: " Baiklah saya naikan menjadi Rp.12 juta perbulan dan Rp.220 juta Pertahun. Bagaimana?" → [menawarkan]

Andik : " Tetap tidak bisa, Tidak sebanding dengan skill yang saya miliki. Jika harganya naik hingga Rp.18 juta Perbulan dan Rp.250 juta pertahun,Dengan senang hati saya menerimanya. Dan saya juga akan bermain dengan sungguh-sungguh " → [menolak-mengusulkan]

Manajer: " Baiklah saya naikan hingga Rp.20 juta perbulan dan Rp.250 Juta pertahun dengan syarat kami tidak mengfasilitasi perlengkapan bermain anda.Bagaimana?" → [menawarkan]

Andik  : "Oke saya setuju (Berjabat tangan) → [menerima tawaran]

Manajer: "Baiklah,Besok datang ke stadium untuk Medical Check-up.Setelah nya anda sudah dibolehkan untuk Berlatih dengan klub kami"

Andik : " Baiklah pak. Terimakasih"

Manajer :" Ya Sama sama"

            Analisis :
Orientasi:
Manajer: "Selamat Pagi,Pak"
Andik : "Selamat pagi juga Pak"
Manajer : "Perkenalkan saya Indra,Saya manajer dari klub Ujungberung United. Andik : "Oh ya,Ada keperluan apa ya pak?"

Pengajuan:

Manajer  : "Begini klub saya kebetulan lagi membutuhkan pemain Striker yang memiliki Kecepatan dan Kelincahan.Jadi saya bermaksud untuk menganjak anda untuk bergabung ke klub saya. Saya berani bayar tinggi untuk anda,agar anda mau masuk klub kami"
Andik : "Oh begitu,Memang saya akan digaji berapa Perbulan dan Pertahun?

Manajer :" Saya berani gaji anda sebesar Rp.10 juta perbulan dan Rp.200 juta per tahun.

Andik : " Kalau sebanyak itu masih kurang,karena tidak sebanding dengan kebutuhan sehari hari seperti sepatu bola,Pelindung,dll.

Manajer: "Oh tenang saja, semua fasilitas untuk bermain bola sudah kami tanggung. Jadi gaji tersebut bersih"

Penawaran:
Andik : "Oh begitu,Tapi Tidak terimakasih pak, Jika harga segitu saya tolak,Karena masih ada klub lain yang berminat mentransfer saya ke klubnya dengan harga lebih tinggi"

Manajer: " Baiklah saya naikan menjadi Rp.12 juta perbulan dan Rp.220 juta Pertahun. Bagaimana?"
Andik : " Tetap tidak bisa, Tidak sebanding dengan skill yang saya miliki. Jika harganya naik hingga Rp.18 juta Perbulan dan Rp.250 juta pertahun,Dengan senang hari saya menerimanya. Dan saya juga akan bermain dengan sungguh-sungguh "

Persetujuan:
Manajer: " Baiklah saya naikan hingga Rp.20 juta perbulan dan Rp.250 Juta pertahun dengan syarat kami tidak mengfasilitasi perlengkapan bermain anda.Bagaimana?"

Andik  : "Oke saya setuju (Berjabat tangan)

Manajer: "Baiklah,Besok datang ke stadium untuk Medical Check-up.Setelah nya anda sudah dibolehkan untuk Berlatih dengan klub kami"

Penutupan:

Andik : " Baiklah pak. Terimakasih"

Manajer :" Ya Sama sama"




cerita
            Pada suatu hari ada seorang manager sebuah sepak bola ternama menghampiri  andik, pak manager bola berusaha menawarkan andik untuk bergabung  dalam club sepak bola.
          Pak manager menawarkan andik  dengan rupiah 10 juta perbulan dan 200 juta pertahun, tetapi andik meminta dengan fasilitas bola yang ditangung perusahaan. Tetapi andik meminta 18juta perbulan dan 250 juta pertahun terjadi negosiasi antara dua orang ini. Manager mengajukan 12 juta perbulan dan 220 juta pertahun andik tetap tidak mau dan manager pun menawarkan 20juta perbulan dan 250 pertahun andik pun mensetujuinya.


imas pratiwi (teks negosiasi )


Negosiasi Jual Beli Mobil

Pada suatu siang , Midun pergi kerumah seorang bapak untuk membeli mobil . Ia sudah berjanji sebelumnya untuk datang di siang hari.

Pembeli           : Selamat siang pak.
Penjual                        : Selamat siang, Silahkan Duduk. Dengan Sdr. Midun Bukan ..?
Pembeli           : Benar pak, Saya Yang menghubungi bapak pagi tadi .
Penjual                        : Baiklah, Langsung ke inti nya saja, apa benar sdr midun tertarik dengan mobil yang di iklankan di Koran Riau pos itu?
Pembeli           : Betul pak, dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin memlihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.
Penjual                        : Ohh itu betul sekali , mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru.
Pembeli           : Memangnya mengapa bapak ingin mengganti mobil tersebut?
apakah mobil itu sudah mengalami kerusakan?
Penjual                        : oh tidaktidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena mobil itu terlalu kecil untuk saya sekeluarga , jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar dari mobil tersebut.
Pembeli           : OHH begitu,..!! oh ya pak, bisa saya lihat mobil itu sekarang?
Penjual                        : tentu , tentu.. lewat sini sdr. midun.( berjalan menuju garasi mobil )
Pembeli           : baik pak..!
Pejual              : Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?
Pembeli           : iya pak, persis seperti foto yang terpajang itu ya.dan warnanya masih mengkilat seperti baru.
Penjual                        : Tentu saja, karena mobil ini selalu terawatt oleh saya, satu butir debu pun tidak akan saya biarkan menyentuh mobil ini ( tersenyum simpul )
Pembeli           : Wah bagus tu pak, kalau boleh tahu, mobil ini rakitan tahun berapa pak?
Penjual                        : mobil ini tahun 2006. Dan sampai saat ini kondisi mesin nya masih seperti baru, itu karena saya rutin servis setiap bulannya.
Pembeli           : Sangat menarik sekali ya pak, boleh cek perlengkapannya pak?
Penjual                        : oh ya , silahkan.
Pembeli           : Terimakasih pak. ( Langsung mengecek mobil tersebut )
Penjual                        : ( setelah sdr, Midun selesai mengecek mobil tersebut ). Bagaimana ??
masih mulus bukan? ( sambil tersenyum )
Pembeli           : iya pak, bicara mengenai barang kan suadah jelas ni pak, bagaimana kalau harga yang bapak tawarkan??
Penjual                        : Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp 225.000.000,00 Nego.
Pembeli           : Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya,,
Penjual                        : iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari bapak, sekarang berapa tawaran dari sdr, Midun.
Pembeli           : Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200jt pak, itupun tidak cash hari ini.
Penjual                        : masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan sdr. Midun. Jika kesepakatan harga sesuai, bapak bisa memberi waktu untuk pelunasannya. Sekarang berapa penawaran sdr. Midun.
Pembeli           : Kalau saya menawar, giman kalau 18ojt pak?
Penjual                        : Waahh, itu terlalu jauh sdr. Midun. Sdr kan sudah tahu kondisi mobil ini. Jadi bapak rasa harga yang bapak tawarkan sesuai dengan keadaan mobilnya, dan tawaran sdr. Midun jauh dibawah harga standarnya.
Pembeli           : jika dilihat dari keadaan mobil, betul si pak, keadaan nya masih bagus, tapi anggaran saya Cuma segitu tadi pak, giman kalau saya naikkan 1 juta pak?
Penjual                        : Kalau segitu , belum bisa bapak melepas mobil ini. Gimana kalau bapak beri pilihan, kalau sdr. Midun benar-benar menginginkan mobil ini, bapak bisa mengasih waktu 1 bulan tuk sdr. melunasi sisa dari harga anggaran sdr. yaitu 25 juta lagi. Bagaimana sdr. Midun?
Pembeli           : Alternatif yang bagus pak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan mobil bapak ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Gimana kalau pas dengan harga 200jt pak?
Penjual                        :  Baiklah sdr. midun , gimana kalau kita ambil tengahnya, yaitu 215jt, itu sudah bapak kurangkan 10jt. Jika masih dibawah dari harga ini, bapak tidak bisa melepas mobil ini. Jadi gimana sdr Midun?
Pembeli           : Sepertinya harga yang menarik pak, Baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai dengan alternative bapak tadi, bearti yang 15jt nya akan saya bayar dalam jangka waktu 1 bulan.
Penjual                        : Baiklah Sdr. Midun. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?
Pembeli           : Baiklah pak, pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika mobil telah saya terima ditempat saya, giman pak?
Penjual                        : Baiklah sdr. Midun, Silahkan Ttd disini ( sambil mengajukan surat jual beli ). Terimakasih sdr. Midun, senang bekerja sama dengan anda, dan semoga transakasi ini dilakukan dengan ikhlas, dan semoga beruntung dengan mobil ini.
Pembeli           : Terimakasih kembali pak, saya juga merasa senang bekerja sama dengan bapak. Baiklah pak, lebih baik saya pulang sekarang, dan saya tunggu kedatangan mobil ini, dan ini alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ).
Penjual                        : Baiklah sdr. Midun, semoga selamat dijalan. Dan tunggu saja 2 jam dari sekarang.
Pembeli           : sekali lagi terimaksih pak, dan selamat siang.
Penjual                        : sama sama sdr. Midun. Selamat siang.


monolog

Jual Beli Mobil
                  Pada suatu siang , Madun pergi ke rumah seorang bapak-bapak tua untuk membeli sebuah mobil. Ia tertarik akan mobil yang diiklankan di koran yang ia baca kemarin. Ia sudah membuat janji dengan bapak itu , pada siang ini. Ia segera bergegas berangkat.
                  Ia mengetuk pintu , lalu seorang bapak-bapak muncul dari balik pintu ,  “apakah anda madun , yang saya telfon tadi pagi?” “benar pak , saya madun” ,”baiklah , silahkan duduk” “terima kasih” . Madun segera duduk di ruang tamu , begitu pula dengan bapak itu, lalu bapak itu bertanya “apakah saudara benar tertarik terhadap mobil yang saya iklankan di koran itu?” . Dengan mantap Madun menjawab “benar pak , saya tertarik untuk melihat mobil itu secara dekat ,dan waktu saya lihat di foto ,mobil itu masih terlihat bersih dan baru”. Lalu si bapak menjawab “iya memang mobil itu saya beli sekitar dua tahun yang lalu”. Madun terlihat manggut manggut. “Lalu mengapa bapak ingin menjual mobil itu?” tanya Madun , “mobil itu terlalu kecil untuk saya sekeluarga , jadi saya ingin ganti mobil yang lebih besar” , “bolehkah saya melihat mobil itu sekarang pak?” “baiklah mari” bapak tua itu berdiri , lalu mempersilhkan madun untuk melihat mobilnya.

                   “Bagaimana saudara madun?” bapak tua itu menanyakan pada Madun. “Wah bagus pak , sama seperti yang di fotonya , boleh saya mengecek perlengkapanya pak?” , “tentu saja boleh” . Lalu madun mengecek kedalam mobil utuk melihat kelengkapan mobilnya. “Masih mulus pak , lalu bagaimana dengan harganya?”,kata madu sambil menghampiri bapak itu. “kalo saya sih menawarkan 225juta , tapi, saudara midun dapat menawarnya”. “baiklah pak , saya hanya mempunyai anggaran 200 juta , dan itupun tidak saya bayar langsung hari ini” Kata midun cemas sambil menunggu jawaban dari bapak itu. “cash tidak usah terlalu dipikirkan ,asal harga sesuai, saya bila memberi waktu pelunasanya,sekarang berapa penawaran saudara?”. Madun berfikir sejenak , lalu menjawab “bagaimana jika saya menawar 18juta pak?”. Bapak tua itu terlihat menimbang nimbang “tidak bisa, dilihat dari kondisi mobilnya , ini masih bagus dek” “wah kalu begitu bagaimana jika saya tambah menjadi 19juta?” “baiklah , saya akan melepas mobil ini jika harganya 215juta bukan 200juta, karena jika 200juta , saya tidak bisa melepasnya”. Madun berfikir , ia terlihat menimbang-nimbang.”Baiklah pak sepertinya itu harga yang menarik, saya ambil mobilnya , saya bayar separuh tunai disini, dan separuh tunainya lagi pada saat mobil itu sudah saya terima,bagaimana?” “baiklah saudara,saya setuju”. Mereka pun bersalman menandakan persetujuan.


Orientasi :
Pembeli           : Selamat siang pak.
Penjual              : Selamat siang, Silahkan Duduk. Dengan Sdr. Midun Bukan ..?
Pembeli           : Benar pak, Saya Yang menghubungi bapak pagi tadi .

Permintaan:
Penjual                        : Baiklah, Langsung ke inti nya saja, apa benar sdr midun tertarik dengan mobil yang di iklankan di Koran Riau pos itu?
Pembeli           : Betul pak, dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin memlihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.
Penjual                        : Ohh itu betul sekali , mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru.
Pembeli           : Memangnya mengapa bapak ingin mengganti mobil tersebut?
apakah mobil itu sudah mengalami kerusakan?
Penjual                        : oh tidaktidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena mobil itu terlalu kecil untuk saya sekeluarga , jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar dari mobil tersebut.
Pembeli           : OHH begitu,..!! oh ya pak, bisa saya lihat mobil itu sekarang?
Penjual                        : tentu , tentu.. lewat sini sdr. midun.( berjalan menuju garasi mobil )
Pembeli           : baik pak..!
Pejual              : Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?
Pembeli           : iya pak, persis seperti foto yang terpajang itu ya.dan warnanya masih mengkilat seperti baru.
Penjual                        : Tentu saja, karena mobil ini selalu terawatt oleh saya, satu butir debu pun tidak akan saya biarkan menyentuh mobil ini ( tersenyum simpul )


Pemenuhan :
Pembeli           : Wah bagus tu pak, kalau boleh tahu, mobil ini rakitan tahun berapa pak?
Penjual                        : mobil ini tahun 2006. Dan sampai saat ini kondisi mesin nya masih seperti baru, itu karena saya rutin servis setiap bulannya.
Pembeli           : Sangat menarik sekali ya pak, boleh cek perlengkapannya pak?
Penjual                        : oh ya , silahkan.
Pembeli           : Terimakasih pak. ( Langsung mengecek mobil tersebut )
Penjual                        : ( setelah sdr, Midun selesai mengecek mobil tersebut ). Bagaimana ??
masih mulus bukan? ( sambil tersenyum )



Penawaran :
Pembeli           : iya pak, bicara mengenai barang kan suadah jelas ni pak, bagaimana kalau harga yang bapak tawarkan??
Penjual                        : Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp 225.000.000,00 Nego.
Pembeli           : Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya,,
Penjual                        : iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari bapak, sekarang berapa tawaran dari sdr, Midun.
Pembeli           : Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200jt pak, itupun tidak cash hari ini.
Penjual                        : masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan sdr. Midun. Jika kesepakatan harga sesuai, bapak bisa memberi waktu untuk pelunasannya. Sekarang berapa penawaran sdr. Midun.
Pembeli           : Kalau saya menawar, giman kalau 18ojt pak?
Penjual                        : Waahh, itu terlalu jauh sdr. Midun. Sdr kan sudah tahu kondisi mobil ini. Jadi bapak rasa harga yang bapak tawarkan sesuai dengan keadaan mobilnya, dan tawaran sdr. Midun jauh dibawah harga standarnya.
Pembeli           : jika dilihat dari keadaan mobil, betul si pak, keadaan nya masih bagus, tapi anggaran saya Cuma segitu tadi pak, giman kalau saya naikkan 1 juta pak?
Penjual                        : Kalau segitu , belum bisa bapak melepas mobil ini. Gimana kalau bapak beri pilihan, kalau sdr. Midun benar-benar menginginkan mobil ini, bapak bisa mengasih waktu 1 bulan tuk sdr. melunasi sisa dari harga anggaran sdr. yaitu 25 juta lagi. Bagaimana sdr. Midun?
Pembeli           : Alternatif yang bagus pak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan mobil bapak ini. Tapi masalah harga yang belum sesuai. Gimana kalau pas dengan harga 200jt pak?
Penjual                        :  Baiklah sdr. midun , gimana kalau kita ambil tengahnya, yaitu 215jt, itu sudah bapak kurangkan 10jt. Jika masih dibawah dari harga ini, bapak tidak bisa melepas mobil ini. Jadi gimana sdr Midun?
Pembeli           : Sepertinya harga yang menarik pak, Baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai dengan alternative bapak tadi, bearti yang 15jt nya akan saya bayar dalam jangka waktu 1 bulan.
Penjual                        : Baiklah Sdr. Midun. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?



Persetujuan :
Pembeli           : Baiklah pak, pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika mobil telah saya terima ditempat saya, giman pak?
Penjual                        : Baiklah sdr. Midun, Silahkan Ttd disini ( sambil mengajukan surat jual beli ). Terimakasih sdr. Midun, senang bekerja sama dengan anda, dan semoga transakasi ini dilakukan dengan ikhlas, dan semoga beruntung dengan mobil ini.


Pembelian:
Pembeli           : Terimakasih kembali pak, saya juga merasa senang bekerja sama dengan bapak. Baiklah pak, lebih baik saya pulang sekarang, dan saya tunggu kedatangan mobil ini, dan ini alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ).
Penjual                        : Baiklah sdr. Midun, semoga selamat dijalan. Dan tunggu saja 2 jam dari sekarang.

Penutup :
Pembeli           : sekali lagi terimaksih pak, dan selamat siang.
Penjual                        : sama sama sdr. Midun. Selamat siang.