animasia

animasia

Kamis, 03 April 2014

nurma nuzulia teks negosiasi

Teks Negosiasi

Nurma Nuzulia
x Animasi A

Pada suatu pagi Devita menghubungi Widi untuk menanyakan kebenaran informasi tentang sepeda yang dijual oleh Widi. Dalam percakapan tersebut Widi meminta Devita untuk bertemu secara langsung pada pukul 14.00 di taman mawar untuk melakukan negosiasi jual beli sepeda sekaligus melihat sepeda yang dijual oleh saudari Widi secara langsung. Pukul 14.00 tiba, Widi dan Devita pun memenuhi janji untuk bertemu.

Pembeli               :  Selamat sore mbak.
Penjual                  : Selamat sore,  dengan mbak Devita ?
Pembeli               : Benar mbak, saya Devita  yang menghubungi mbak pagi tadi.
Pembeli               : Saya tertarik dengan sepeda yang ada di akun toko bagus milik mbak Widi, karena                                           berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya sepeda mbak masih dalam keadaan                                         baik.
Penjual                 :  Ohh itu betul sekali , sepeda itu baru saya beli sekitar 1 tahun yang lalu, dan                                                        kondisinya masih bagus, saya menjualnya karena sepeda ini sudah jarang saya pakai.
Pembeli               :  Mengapa Anda  sepeda ini jarang anda pakai? apakah sepeda ini rusak ?
Penjual                 : Oh tidak, saya tidak memakai sepeda ini karena saya memiliki sepeda motor.
Pembeli               : Oh begitu mbak, kalau begitu bisa saya lihat sepeda itu sekarang?
Penjual                 : Bisa, mari kita menuju ke parkiran
Pembeli               : Mari
Pejual                   : Nah ini sepedanya, masih bagus bukan?
Pembeli                : Iya mbak, persis seperti di foto  warnanya masih mengkilat seperti baru.
Pembeli               : iya mbak, bicara mengenai barang kan suadah jelas mbak, berapa harga yang mbak                                        tawarkan?
Penjual                 : Untuk masalah harga, saya menjual sepedanya Rp 2.500.00
Pembeli               : Waaah, harganya cukup tinggi ya mbak.
Penjual                 : Iya itu sesuai dengan kondisi sepedanya mbak.
Pembeli               : Bagaimana kalau Rp 1.500.000 ?
Penjual                  : Waahh, itu terlalu rendah. Mbak Devita                                                                                                                                kan sudah tahu kondisi sepeda ini. Jadi saya rasa jauh dibawah harga standarnya.
Pembeli               : jika dilihat dari keadaan sepeda, keadaan nya masih bagus, tapi anggaran
                                   saya hanya segitu mbak, bagaimana kalau saya naikkan 150.000 mbak ?
Penjual                 : Kalau segitu , saya belum bisa melepas sepeda ini. bagaimana kalau saya beri                                     pilihan, kalau mbak Devita  benar-benar menginginkan sepeda ini, saya bisa                                                          memberi waktu 1 minggu untuk melunasi. Bagaimana  ?
Pembeli               :  Alternatif yang bagus mbak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan sepeda ini.                                         Tapi masalah harga yang belum sesuai. Bagaimana kalau saya naikkan menjadi                                                  1.800.000 mbak? 
Penjual                 :  Begini saja mbak, sepeda ini akan saya lepas dengan harga 1.950.000. Jika dibawah                                          harga ini, saya tidak bisa melepas sepeda ini. Jadi bagaimana mbak?
Pembeli               :  Baiklah mbak saya setuju, tetapi pembayarannya sesuai denganalternatif yang telah                                      disepakati tadi.
Penjual                 : Baik mbak Devita. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?
Pembeli               : Pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika sepeda telah saya                                              terima, Bagaimana mbak?
Penjual                 : Baiklah. Terimakasih mbak Devita, senang bekerja sama dengan anda. (Berjabat                                              tangan)
Pembeli               : Terimakasih kembali mbak, saya juga merasa senang . Baiklah mbak, saya tunggu                                             kedatangan sepeda ini,  ini alamat rumah saya ( sambil menunjukan alamat rumah ).
Penjual                 : Baiklah mbak Devita, hati   -hati di jalan.
Pembeli               : Sekali lagi terimaksih mbak, dan selamat sore.
Penjual                  : Sama – sama. Selamat sore.


Analisa
1.jpg                 Orientasi
2.jpg                Permintaan & Pemenuhan
4.jpg                 Penawaran
5.jpg                Persetujuan
6.jpg                Penutup

Monolog
Pada suatu pagi Devita menghubungi Widi untuk menanyakan kebenaran informasi tentang sepeda yang dijual oleh Widi. Dalam percakapan tersebut Widi meminta Devita untuk bertemu secara langsung pada pukul 14.00 di taman mawar untuk melakukan negosiasi jual beli sepeda sekaligus melihat sepeda yang dijual oleh saudari Widi secara langsung. Pukul 14.00 tiba, Widi dan Devita pun memenuhi janji untuk bertemu.
 Devita berkata bahwa dia tertarik terhadap sepeda yang dijual oleh Widi. Widi pun menunjukkan sepada dan menjelaskan detail sepeda kepada Devita. Widi mematok harga Rp 2.500.000 untuk sepada tersebut, namun Devita merasa keberatan dan menawar harganya menjadi Rp 1.500.000. Namun widi merasa harga tersebut terlalu rendah untuk sepedanya, Devita mennaikkan tawarannya menjari Rp 1.650.000. Namun Widi masih merasa bahwa harganya masih terlalu rendah. Namun setelah beberapa saat bernegosiasi mereka pun setuju dengan haraga 1.950.000 dengan waktu pelunasan 1 minggu. Devita pun memberi alamt rumahnya kepada widi untuk mengantar sepeda tersebut.
Kesimpulam
Teks negosiasi di atas merupakan teks negosiasi se

Tidak ada komentar:

Posting Komentar