animasia

animasia

Kamis, 03 April 2014

nabila ifada (teks negosiasi)

Harga BBM (dipastikan) naik. Jangan buang energi percuma mendemo atau mendiskusikannya.
Segera bersikap. Jika Anda karyawan perusahaan, bersegeralah meminta kenaikan gaji. Tentu, bukan dengan dengan membawa pistol atau badik lalu mengancam pimpinan. Sama saja, Anda menulis permohonan pengunduran diri dengan tidak hormat. Bernegosiasilah dengan cerdas dan persuasif. Agar lebih efektif, pakailah aji pengasih yang banyak dijual di super market terdekat atau melalui belanja online.
Karyawan : Maaf, Pak. Berkenankah Bapak memberi waktu kepada saya untuk membicarakan hal penting? (badan dibungkuk-bungkukkan, wajah memelas)
Bos : Boleh. Silakan duduk. Ada perlu apa?       
Karyawan : Ini begini, Pak. Saya ‘kan sudah lumayan lama bekerja di perusahaan Bapak. Sudah 10 tahunan.
Bos : Iya.
Karyawan : Sebelumnya saya mohon maaf. Supaya tidak berpanjang lebar, saya ingin langsung mengutarakan maksud saya menghadap Bapak.
Bos :  O ya. Silakan.                                                                                           
Karyawan : Sebenarnya saya ingin meminta kenaikan gaji, Pak. Sekali lagi, maaf. Soalnya, beberapa perusahaan besar sudah menghubungi saya. Ada juga BUMN. Perusahaan-perusahaan itu mencari-cari saya. Tapi, bagaimanapun, Bapak adalah pimpinan saya. Jadi, saya putuskan membicarakannya dengan Bapak lebih dulu.
Bos : Naik gaji? Maunya, sih, iya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat.
Karyawan : Saya maklum dengan kondisi ekonomi makro saat ini. Saya juga sangat paham kondisi perusahaan saat ini. Tapi, tolong pertimbangkan pula kerja keras saya selama ini, loyalitas dan prestasi saya. Tolong pertimbangkan pula dampak kenaikan BBM bagi ekonomi keluarga saya.
Bos : Hmmmm. (mikir dulu ….. )Saya tidak ingin berdebat atau membahas ini berlarut-larut. Saya akan berikan kenaikan 10% gaji dan 5 hari tambahan cuti. Saya kira ini sudah sangat layak bagi Bapak. Bagaimana?
Karyawan : Syukurlah, Pak. Terima kasih banyak.Kalau begitu, saya pamit dulu.
Bos : Omong-omong, sekadar ingin tau aja, perusahaan mana saja yang sudah menghubungi Bapak?
Karyawan : Ooooh itu. Banyak, Pak. Misalnya PLN, TELKOM, Bank BNI, BCA, dan beberapa lembaga pembiayaan. Bos : Wah, hebat sekali. Posisi apa yang mereka tawarkan?
Karyawan : Bukan, Pak. Mereka menghubungi saya karena saya menunggak pembayaran rekening cicilan.

Analisa Negosiasi :
Harga BBM (dipastikan) naik. Jangan buang energi percuma mendemo atau mendiskusikannya.
Segera bersikap. Jika Anda karyawan perusahaan, bersegeralah meminta kenaikan gaji. Tentu, bukan dengan dengan membawa pistol atau badik lalu mengancam pimpinan. Sama saja, Anda menulis permohonan pengunduran diri dengan tidak hormat. Bernegosiasilah dengan cerdas dan persuasif. Agar lebih efektif, pakailah aji pengasih yang banyak dijual di super market terdekat atau melalui belanja online.
Karyawan : Maaf, Pak. Berkenankah Bapak memberi waktu kepada saya untuk membicarakan hal penting? (badan dibungkuk-bungkukkan, wajah memelas)
Bos : Boleh. Silakan duduk. Ada perlu apa?       
è Orientasi
Karyawan : Ini begini, Pak. Saya ‘kan sudah lumayan lama bekerja di perusahaan Bapak. Sudah 10 tahunan.
Bos : Iya.
Karyawan : Sebelumnya saya mohon maaf. Supaya tidak berpanjang lebar, saya ingin langsung mengutarakan maksud saya menghadap Bapak.
Bos :  O ya. Silakan.                                                                                           
Karyawan : Sebenarnya saya ingin meminta kenaikan gaji, Pak. Sekali lagi, maaf. Soalnya, beberapa perusahaan besar sudah menghubungi saya. Ada juga BUMN. Perusahaan-perusahaan itu mencari-cari saya. Tapi, bagaimanapun, Bapak adalah pimpinan saya. Jadi, saya putuskan membicarakannya dengan Bapak lebih dulu.
è  Permintaan

Bos : Naik gaji? Maunya, sih, iya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat.
è Pemenuhan
Karyawan : Saya maklum dengan kondisi ekonomi makro saat ini. Saya juga sangat paham kondisi perusahaan saat ini. Tapi, tolong pertimbangkan pula kerja keras saya selama ini, loyalitas dan prestasi saya. Tolong pertimbangkan pula dampak kenaikan BBM bagi ekonomi keluarga saya.
Bos : Hmmmm. (mikir dulu ….. )Saya tidak ingin berdebat atau membahas ini berlarut-larut. Saya akan berikan kenaikan 10% gaji dan 5 hari tambahan cuti. Saya kira ini sudah sangat layak bagi Bapak. Bagaimana?
è Penawaran
Karyawan : Syukurlah, Pak. Terima kasih banyak.Kalau begitu, saya pamit dulu.
è Persetujuan
Bos : Omong-omong, sekadar ingin tau aja, perusahaan mana saja yang sudah menghubungi Bapak?
Karyawan : Ooooh itu. Banyak, Pak. Misalnya PLN, TELKOM, Bank BNI, BCA, dan beberapa lembaga pembiayaan. Bos : Wah, hebat sekali. Posisi apa yang mereka tawarkan?

Karyawan : Bukan, Pak. Mereka menghubungi saya karena saya menunggak pembayaran rekening cicilan.
è Penutup

Cerita Monolog          
Seorang karyawan ingin meminta kenaikan gaji kepada bosnya karena mulai naiknya harga BBM akhir-akhir ini. Si karyawan mendatangi bosnya dan bertanya dengan nada memelas.  Si bos mengizinkan, lalu si karyawan melanjutkan pekataannya untuk meminta kenaikan gaji. Si bos menyetujui permintaannya dengan diakhiri pertanyaan darinya.Si karyawan menjawabnya dengan polos.
Kesimpulan
Negosiasi yang dilakukan berhasil tetapi tidak banyak konflik yang terjadi. Penawaran yang dilakukan langsung saja disetujui tanpa muluk-muluk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar